PemkabOKU Selatan

PemkabOKU Selatan
Idhul Adha 1445 H

Terbujuk Rayu Oknum Perangkat Desa di Wilayah Padaherang , Istri Orang Berhasil Diprikitiew


Pangandaran LHI

Terbuai bujuk rayu oknum perangkat desa di wilayah Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran membuat perempuan berinisial RH yang sudah bersuami, hingga terjadinya pertemuan di salah satu lokasi objek wisata .

Berdasarkan pantauan di lapangan, Kadus dengan inisial A membujuk rayu kepada RH melalu chatt sampai terjadi pertemuan di salah satu lokasi wisata di Pangandaran, bahkan A menjamin perselingkuhannya akan aman aman saja.

RH merupakan warga Desa Sukanegara, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa barat.RH merupakan seorang ibu muda mempunyai anak dan masih berstatus memiliki suami berinisial YC (30).

Namun RH tergoda dengan bujuk rayu Kepala Dusun (pria idaman lain) berinisial AR (38) yang masih satu desa, namun saat ini rumah tangga RH menjadi hancur berantakan setelah diketahui istri dari A.

RH pun mengeluh dan bersedih bahkan menyesal dengan kejadian tersebut, dirinya memikirkan nasibnya yang saat ini terlantar karena AR selingkuhannya diketahui oleh istrinya dan YC pun suami RH masih belum memaafkan RH.

Menurut RH, awalnya Saya kenal sama Dia (AR) pas sewaktu pemilu tahun kemarin. Terus Saya saling save nomor,” ujar RH di rumahnya, Selasa (10/8/2021).

Kemudian setelah itu, kata RH, seusai saling menyimpan nomor, AR membuat status tentang aturan mudik tidak boleh pulang.“Saat AR membuat status aturan mudik, sama Saya dikomen bagaimana kalau suami saya dari Bandung, terus dibalas dia dan Saya juga diberi penjelasan,”ungkap RH.

Lanjut RH, mulai dari situ hampir setiap hari chattingan dan Saya pun terus membalas chattnya, ucapnya.

Kemudian, ungkap RH, lama kelamaan semakin penasaran dan dilanjut AR komunikasi melalui video call (VC).“Lama-lama vc’an karena AR penasaran, setelah itu di saat bulan puasa tahun 2020 AR ngobrol mengajak saya untuk ketemuan di pantai Karapyak,” ungkap RH.

Awalnya saya menolak, tapi dia (AR) terus memaksa mengajak. Kan namanya juga pameget (lelaki), dan lama-lama saya pun luluh itu pun saya tidak ada pikiran akan terjadi hal hal yang di larang itu.

Hari pertama ketemuan sama AR di pantai dekat sini, Mungkin sekitar jam 1 siang lah berangkat, kita ngobrol santai saja cuma 1 jam lah, sekitar jam 2 juga kita sudah pulang lagi.

Selanjutnya, kata RH, Ia terus komunikasi dan AR pun mengajak ketemuan kembali ke pantai yang sama, namun ngajaknya ke room (penginapan) itu pun sesudah saya di lokasi pantai, saya cari cari tidak ketemu gataunya sudah di room duluan sebelum saya datang, dengan alasan takut ada yang melihat.

“Saat itu Saya pun awalnya gak mau, karena saya takut, menurut RH kalau dagangan mah ada tawar-menawar. Ya karena sudah terlanjur datang ke lokasi Saya pun luluh dan masuk room penginapan,” Jelas RH.

“Terus AR maksa ngajak yang kayak gitu (jinah), Saya pun mencoba menghindar seperti yang kucing kucingan dan muka pun di tutupi bantal oleh saya. Pokonya saat itu sangat cape, badan juga sakit karena saat itu Saya terus menghindari. Cuman berhasil ciuman doank,” kata HR.

Kemudian yang ke tiga kalinya, AR mengajak ketemuan lagi ketika akan melakukan Rapid Test di Pangandaran.“Setelah selesai, ngajak ke room (penginapan) lagi di Pangandaran tapi melakukan hal seperti itu mah belum, itu baru ciuman,” ucapnya.

Selanjutnya ketemuan lagi, sekitar tanggal 24 Juli 2020, AR ngajak kembali dan saat itu baru terjadi seperti hubungan suami-istri. Karena, kata AR janjinya semua akan aman, baik-baik saja tidak ada yang mengetahui itu pun saya sudah tidak bisa melakukan apa-apa karena tenaganya kan kuat.“Dan sesudah itu kedepannya hampir setiap bulan sekali kita melakukan, Terakhir sampai bulan Oktober 2020,” kata Ia.

Karena mulai ketahuan, tambah RH, semakin kesini mereka tidak melakukan hubungan lagi.“Karena ruangan kita sudah sempit. Istrinya sudah mulai curiga, chattingnya sama Saya ketahuan oleh istrinya AR,” katanya.

Awalnya, kata RH, masih bisa diredam, namun kelamaan AR semakin dicurigai oleh istrinya namun saya juga masih bisa nutupin, cuma tidak lebih dari teman. Termasuk ketika suami Saya marah-marah, Saya masih bisa mengelak,” jelas RH.

Namun, kesal RH, diwaktu berikutnya istrinya AR terus menghubunginya dan Ia pun langsung membenarkan apa yang sudah terjadi.“Akhirnya istri AR tak terima, ya selesai sekarang. Jadi yang tadinya AR janjinya aman sekarang ancur. Rumah tangga saya hancur, Saya ditinggalkan Suami dan AR pun tidak datang ke saya atau keluarga saya untuk meminta maaf apa lagi bertanggung jawab,”pungkasnya.(AS)*

 

 

 

Post a Comment

0 Comments