DPRD OKU Selatan

DPRD OKU Selatan
Marhaban Yaa Ramadhan

Proyek P3A di Desa Masawah Diduga Asal Jadi, Ini Alasan Ketua Kelompoknya


Pangandaran LHI

Proyek pembangunan saluran irigasi (tersier) yang saat ini masih tahap pengerjaan  oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran diduga asal asalan.

Hal ini diketahui saat sejumlah awak media saat datang kelokasi, di lokasi kedapatan pekerjaan yang di duga asal asalan, pasalnya tembok yang dipasang tidak memiliki pondasi seperti layaknya yang ada di perencanaan.

Hal itu di sampaikan juga oleh ketua kelompok  salah seorang Ketua Kelompok P3A Sawah Memenger Ucup, saat di datangi ke rumahnya, Jum'at (23/4/221).

Ucup kepada awak media mengaku bahwa pekerjaan yang kerjakan oleh kelompoknya tidak sesuai spesifikasi, pasalnya target polume dengan jumlah anggarannya tidak sesuai."Bayangkan saja masa uang Rp 195 juta harus mencapai 470 meter, ya gak mungkin, makanya kita kerjakannya tidak maksimal karena kita mengejar polume yang panjang, papar Ucup.

Masih kata Ucup, kita sudah mengajukan agar polume panjangnya di kurangi, jangan 470 meter, karena kalau dengan dana Rp 195 juta harus menghasilkan panjang 470 meter rasanya berat, yang ada kualitasnya nanti jelek.

Hal ini kita sudah komunikasikan dengan Kepala Desa Masawah, agar di jembatani kepada BBWS, namun hingga sekarang belum ada tembusan.

Salah satu warga masyarakat Desa Masawah inisial I (55), angkat bicara setelahnya melihat photo pekerjaan yang diperlihatkan salah satu awak media, "kalau begitu pengerjaan proyek P3A tersebut di duga asal jadi, pasalnya jika melihat photo  teknis pengerjaannya tanpa pake pondasi, sehingga ketika datang air pada musim hujan tembok dinding tidak akan kuat menahan air.

Seharusnya tanah pondasi digali terlebih dahulu sedalam kurang lebih 0,20 CM, dan lebar kurang lebih 0,35 CM, jadi ketika datang air tembok lantai dan tembok dinding tidak khawatir ambruk, tegasnya

Sementara kalau saya lihat di Photo itu batu dan aduk hanya numpang di tanah rata, tidak diberi galian terdahulu, sehingga dikhawatirkan apa bila musim hujan tembok dinding tidak kuat menahan beban air.

Hingga pemberitaan ini terbit pihak awak media belum melakukan klarifikasi kepada Dinas terkait. (AS)*

 

Post a Comment

0 Comments