DPRD OKU Selatan

DPRD OKU Selatan
Marhaban Yaa Ramadhan

Pembangunan Betonisasi Jalan Desa Meluweh Diduga Pengerjaannya Secara Asal - Asalan


Ungaran,LHI

Pembangunan betonisasi jalan yang berada di Dusun Melueh krajan, di Desa Melueh, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Diduga pembangunan jalan tersebut tidak transparan

Pasalnya dalam pengerjaan proyek yang menelan biaya 400 juta tersebut, yang sumber dananya di peroleh dari dana aspirasi DPRD Kabupaten Semarang, tidak di sertai pemasangan papan nama.

Bahkan menurut keterangan beberapa warga Dusun Kalilateng salah satunya bernama Dikin, mengatakan, bahwa pembangunan jalan itu sangat cepat, bahkan tidak diberi tulang besi pada saat pengecoran jalan. "Saat pembangunan itu, saya melihat sendiri pekerjaannya, dari ujung sana hingga dekat sawah miliknya tidak ada rangka besi sebelum di cor, itu langsung saja di cor, lah kalau di lewati mobil yang akan muat padi, pasti ambrol cornya, apalagi musim hujan seperti ini," jelasnya saat ditemui di sawahnya, Sabtu (23/1/21)

"Itu saja tidak di pasang besi apapun bagaimana mau kuat, sedangkan jalan sebelumnya, sambungan jalan ini, itu sepertinya menggunakan besi ukuran 8 Mili, setau saya saat melihat pembangunan jalan yang pertama dulu," ungkapnya.

Senada dengan Dikin, salah seorang tokoh masyarakat yang namanya enggan di sebutkan, mengatakan, pembangunan jalan di desanya ini menggunakan dana anggaran Aspirasi DPRD Kabupaten Semarang.

"Kami disini sudah tau, ini permainan seperti ini, sebab ini tidak transparan dengan kami warga disini, semua RAB di pegang kepala Desa, bahkan Sekdes atau carik nya itu, istri kepala desa dan satu kantor dengan Kades nya, ini yang membuat rancu," bebernya.

Sementara itu, Kadus II Dusun Kalilateng, Rw 02, Santo, menjelaskan pada wartawan, bahwa pembangunan itu, ia hanya sebagai pengawas dilapangan. Sedangkan untuk RAB pembangunan itu ada di carik Desa Melueh, istri Kepala Desa tersebut.

"Saya hanya melaksanakan saja, saya hanya ditunjuk untuk mengawasi pekerja, kalau tentang RABnya semua dipegang sama Bu Carik sejak awal, jadi kami kurang tau sepeknya seperti apa," tuturnya.

Saat ditanyakan soal pembangunan tersebut, Santo mengatakan, memang tidak menggunakan tulang besi, namun langsung dilakukan pengecoran.

"Kalau menurut Bu Carik, katanya sudah kuat tidak perlu ada tulang besi saat pengecoran, dan katanya bu carik sudah menanyakan hal itu ke PU di Kabupaten. Ya saya hanya mengikuti perintah saja tidak memegang RAB nya," jelasnya.Dari pantauan media ini di lokasi, tampak pembangunan jalan di dua dusun sepanjang Kurang lebih 200 meter dengan ketebalan cor mencapai 15 centimeter itu, sangatlah tidak kuat jika sering dilalui kendaraan roda empat. Bahkan dalam pembangunan itu juga tidak terpasang papan nama yang menjelaskan anggaran dari pembangunan jalan itu Sejak awal hingga selesai.

Terpisah, Kepala Desa Melueh, Asariyono saat dihubungi no Handphonenya melalui wasthaap tidak dapat terhubung, untuk diminta konfirmasi terkait hal itu, hingga berita ini ditayangkan kepala Desa Melueh belum bisa di hubungi. (PNM).

 

 

Post a Comment

0 Comments