Lampung Utara -LHI
Tari Sigeh Penguten yang dilakukan Nisa
, Dian, Laras, Rere dan Sherlyn pelajar SMA Negeri 4 Kotabumi memberikan warna
pelestarian budaya masyarakat Lampung,
saat pelaksanaan Rapat Kordinasi (Rakor) pengurus PPWI se - Sumatera
Bagian Selatan, di Gedung Serbaguna (GSG) Hotel Cahaya Kotabumi, Minggu
09/08/2020.
Kreasi anak
didik, Haidir Yusuf ST. MT sebagai Kepala SMA itu, secara tidak langsung telah
memperkenalkan pada tamu undangan dari luar daerah khususnya, tentang budaya
masyarakat setempat.
Dimana Tari
Sigeh Penguten yang memiliki makna falsafah Melayu Piil Pesengiri, serta
iringan sebagai persembahan itu menunjukan jati diri suku Lampung sangatlah
menghormati tamu melalui tari tersebut, sebagai ucapan selamat datang dan
terima kasih dari tuan rumah kepada para tamu yang telah hadir dalam acara
tersebut
Selain
gerakan pun, didalam tarian Sigeh Pengunten itu pula menggunakan properti yakni
seperti "Tepak" yang memiliki makna tersendiri dalam penggunaannya.
Didalam
Tepak itu berisikan kapur sirih yang nantinya akan diberikan kepada salah satu
tamu yang dianggap mewakili seluruh tamu yang datang.
Selain Tepak
terdapat pula beberapa aksesoris yang dipakai dalam tari Sigeh Pengunten,
seperti Siger (Mahkota berwarna emas yang telah menjadi identitas bagian
pakaian adat daerah Lampung.
Pada jemari
tangan penari sigeh pengunten dikenakan Tanggai, yakni penutup jari berbentuk
kerucut berwarna emas.
Penari sigeh
pengunten juga mengenakan papan jajar, gelang kano, gelang burung, kalung buah
jukum, dan pending.
Tarian Sigeh
Pengunten yang dilaksanakan murid SMA Negeri 4 Kotabumi adalah bagian
ekstrakurikuler dibawah pembinaan Sri Puji Astuti. S.Ip, dan dilatih oleh ibu
Mei, Novita Sari, S.pd. di sekolah yang memiliki.
Visi
: Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berakhlak Mulia yang Mampu Bersaing
Secara Global Misi :
1.Menciptakan suasana yang kondusif
untuk mengembangkan potensi siswa melalui penekanan pada penguasaan kompetensi
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta Bahasa Inggris.
2.Meningkatkan penguasaan Bahasa
Inggris sebagai alat komunikasi dan alat untuk mempelajari pengetahuan yang
lebih luas.
3.Meningkatkan frekuensi dan
kualitas kegiatan siswa yang lebih menekankan pada pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta keimanan dan ketakwaan yang menunjang proses
belajar mengajar dan menumbuhkembangkan disiplin pribadi siswa.
4.Menumbuh kembangkan nilai-nilai
ketuhanan dan nilai-nilai kehidupan yang bersifat universal dan
mengintegrasikannya dalam kehidupan
5.Menerapkan manajemen partisipatif
dengan melibatkan seluruh warga sekolah, Lembaga Swadaya Masyarakat, stake
holders dan instansi serta institusi pendukung pendidikan lainnya.
Sudah
sepantasnya tari seni budaya Sigeh Pengunten maupun Gitar Tunggal atau seni -
seni lainnya yang mencerminkan khas budaya masyarakat Lampung dapat ditumbuh
kembangkan dan dapat dimasukan dalam salah satu mata pelajaran yang wajib bagi
didunia pendidikan yang ada di Provinsi Lampung.
Hal itu pula
tidak luput dari peran serta tokoh adat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung
Utara. Agar kelak dimasa yang akan datang tidak punah.(NOPRI/INDRI)***
0 Comments