Acara Pemotongan
Tumpeng dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun Media Indonesia Parlemen
berlangsung dengan penuh hikmat dengan menampilkan Musik Celempungan tradisi
Budaya Sunda yang mana alat musiknya terdiri dari toleat, karinding, celempung,
kacapi suling dan kongsrek dan diperankan oleh 4 (empat) orang peserta.
"Musik
ini namanya musik Etnik Ritmis Tradisional Buhun, jadi biasanya kalau orang
Sunda dulu itu dipakai untuk acara - acara khusus ritual, seba panen, paska
panen, atau ngebungbang, ngaruwat, ngarumat, ngalokat. Itu biasanya acara -
acara khusus, jadi kalau misalkan seperti tadi acara pangraja, kalau pangraja
itu adalah mendoakan, jadi syair - syair doa yang ditembangkan lewat
celempungan atau cianjuran," ujar Djaenal yang biasa disapa Abah
Poroy.
Alat
musik Celempungan terdiri dari toleat, karinding, celempung, kacapi suling dan
kongsrek yang diperankan oleh 4 (empat) orang peserta."Bagaimana agar di
Hari Ulang Tanun Indonesia Parlemen yang ke - 3 Tahun ini kita akan memberikan
yang terbaik," ucap Abah Poroy usai menampilkan Musik Celempungan saat
Pemotongan Tumpeng, Sabtu malam (22/8/20).
Selaku
Pendiri Sanggar Budaya Sunda, Djaenal Ridwan menjelaskan bahwa Sanggar
Baraya Anjang - Anjangan yang berdomisili di daerah Cipanas Kota arah Taman
Bunga Nusantara RT.05/RW.03 Desa Pakun, Kecamatan Suka Resmi, Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat ini sudah berdiri selama 30 tahun dan sudah tampil di 25
Negara juga sudah mendapatkan banyak Piagam bahkan telah memperoleh Rekor Muri
Dunia.
"Kalau
Pemerintah, mereka responnya sih bagus, responnya mempertahankan Budaya
Leluhur, sebetulnya Pemerintah terutama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
mereka sebetulnya paham, paham artinya tentang budaya kearifan lokal dan seni
tradisi yang hari ini betul - betul dipertahankan mereka mengerti, tapi
mengertinya ya mengerti," pungkasnya dengan tertawa kecil.
"Selama
ini kita hanya bermitra, mengisi acara dan sebagainya dan Pemerintah juga ya
begitulah, artinya belum ada sumbangsih, sumbangsih secara support
apresiasi," tutup Abah Poroy.
Berdasarkan
hal itu, pemerintah
diharapkan dapat lebih memperhatikan Sanggar yang didirikan oleh Abah Poroy
yang telah banyak berbuat bagi anak - anak Bangsa demi melestarikan Budaya
Leluhur. (J. SINURAT)
0 Comments