Pekanbaru,LHI
Perkembangan
terkini dari kasus pencurian minyak sekaligus penyulingan minyak ilegal,
penyidik Ditkrimsus menduga adanya pelaku lain. Karakter dari kadar minyak yang
berbeda membuat penyidik menduga kuat sebagian besar minyak mentah yang
disuling secara ilegal tersebut berasal dari sumber lain.
Kapolda
Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Efendy SH SIK MSI mengatakan bahwa dari 46 ton
minyak hasil curian itu telah dilakukan identifikasi. Hasilnya adalah patut
diduga minyak tersebut bukan hanya berasal dari pembersihan kilang yang
dilakukan PT AU. “Kuat dugaan adanya sumber lain,” terangnya hari Rabu (22/7/2020)
–
Karakter
minyak dari hasil pembersihan itu lebih kotor karena tercampur air dan lumpur.
Kandungan minyak mentahnya juga sedikit sekali. “Namun ada minyak yang
kualitasnya sangat bagus yang diduga berasal dari pengeboran pipa Blok Rokan,”
jelasnya.
Menanggapi
tentang kemungkinan minyak mentah tersebut berasal dari kilang ilegal, Irjen
Agung berkeyakinan bahwa hal tersebut sangat kecil kemungkinannya.“Untuk
memperoleh minyak itu pengeborannya sangat dalam, jadi kecil sekali kemungkinan
itu,” jelasnya.
Kapolda
yang juga pencipta aplikasi Dashboard Lancang Kuning itu menjelaskan perlunya
dipahami bahwa penyulingan minyak ilegal itu adalah muara dari pencurian minyak
yang terjadi. Artinya bahwa dengan membongkar penyulingan ilegal ini bisa
mendeteksi pencurian minyak yang selama ini terjadi. “Diharapkan pengungkapan
ini bisa menghentikan semua pencurian yang terjadi,” harapnya optimis.
Penyidik
sedang mendalami peran dari korporasi
(PT AU), karena pengangkutan minyak sampai ke lokasi penyulingan itu
menggunakan truk milik korporasi tersebut. Padahal diketahui bahwa truk
tersebut sudah dipasang GPS oleh pihak perusahaan. “Artinya ini kan terpantau
kemanapun jalurnya, ini sedang kami dalami”, bebernya.
Mantan
Direktur di BIN ini juga menjelaskan dalam kondisi ekonomi seperti saat ini
Polda Riau sangat konsen terhadap adanya kasus kasus kejahatan ekonomi.
Terutama, yang bisa merugikan negara. “Minyak dari Blok Rokan ini adalah aset
negara, yang akan mensupport keuangan negara. Jadi kalau minyaknya dicuri,
maka yang merugi itu negara,” tegasnya.
Olehnya
itu, Irjen Agung bertekad untuk menghentikan semua bentuk pencurian minyak atau
illegal tapping di Riau dengan menetapkan zero illegal tapping.
Dengan
demikian, maka aset negara akan menyumbang pendapatan negara secara maksimal.“Dengan
demikian maka akhirnya keuangan negara bisa digunakan untuk memperbaiki
kesejahteraan masyarakat dengan baik,” ujarnya.(RAMLI ISHAK/HUMAS POLDA)****
0 Comments