Lampura,LHI
Plt.
Bupati Lampung Utara H. Budi Utomo, S.E., M.M. menghadiri acara Rembuk
Stunting Aksi Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Kabupaten Lampung
Utara Tahun 2020 di Aula Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Utara, Selasa
(10/03/2020).Turut hadir Para Asisten, Kepala OPD, Anggota DPRD, Para Camat, Wakil
Ketua Tim Penggerak PKK Hj. Nur Endah
Sulastri, S.Pd., M.M., dan Ketua PKK Kecamatan, Para Kades Lokus Stunting, Para
Kepala Puskesmas Se-Lampung Utara, Para Bidan Desa, Para Pendamping Desa, Para
Pengelola Gizi Puskesmas, dan Para Pengelola Promkes.
Dalam sambutannya Budi Utomomenyatakan
Penerintah masih terus bekerja keras mengatasi masalah kekurangan gizi.
Kekurangan gizi dapat menyebabkan terjadinya berbagai masalah kesehatan, baik
terhadap ibu maupun bayinya. Gangguan kesehatan pada bayi yaitu stunting atau
tubuh pendek akibat kurang gizi kronik. Balita dan baduta (Bayi dibawah usia
dua tahun) yang mengalami stunting akan memiliki tingkat kecerdasan tidak
maksimal, menjadukan anak lebih rentan terhadap penyakit dan nantinya di masa
depan dapat beresiko pada menurunnya tingkat produktivitas, yang secara luas
akan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, menaikkan tingkat kemiskinan dan
memperlebar ketimpangan, karena itu permasalahan stunting harus ditangani
secara serius untuk menghindari hilangnya sebuah generasi.
Melalui rembuk stunting diharapkan kita
semua dapat semakin bersemangat dalam memberikan kontribusi terhadap solusi
penanganan stunting.Terdapat 2 solusi yang dapat dilakukan dalam mengatasi
permasalahan stunting, yaitu dengan intervensi spesifik dan intervensi
sensitif. Intervensi spesifik diarahkan untuk mengatasi penyebab langsung
masalah stunting, sedangkan intervensi sensitif diarahkan untuk mengatasi
penyebab tidak langsung yang menjadi akar masalah dan dampak jangka panjangnya.
Intervensi spesifik berupa imunisasi, program pemberian
makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita serta kegiatan penanganan gizi
secara langsung. Intervensi sensitif dilakukan oleh sektor non kesehatan,
antara lain penyediaan air bersih, penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan
perempuan, yang sasarannya adalah masyarakat umum.
Secara tidak langsung, stunting disebabkan lingkungan
kesehatan yang buruk. Oleh karena itu kegiatan peningkatan kebersihan harus
lebih digalakkan. Seperti Jum'at bersih, pemberantasan sarang nyamuk, pembuatan
lubang biopori, septic tank komunal, sumur bor, selokan dan drainase untuk
mendukung kesehatan lingkungan masyarakat.
Program pengentasan kemiskinan dan kesehatan, seperti PKH,
JKN, Jampersal, BSPS atau program bedah rumah, pemberian raskin, pemberian
subsidi dan program pengentasan kemiskinan lainnya menjadi sangat penting dalam
rangka mendukung percepatan penurunan stunting.(NOP)***
0 Comments