Bengkalis, LHI-
Pulau Rupat diduga menjadi tempat salah
satu obyek prakteksi proyek siluman. Seperti yang terpantau sejumlah awak media,adanya sejumlah
kegiatan perkerjaan normalisasi tali air, penggalian di Desa Pangkalan Nyirih. Jalan Hasyim, Ar Kecamatan Rupat. Pada
hari Senin tepat nya pada tanggal (25/11/2019). Dimana perkerjaan yang diduga proyek
siluman.
Dalam
proses perkerjaan tersebut, misalnya
tidak menampakkan papan nama kegiatan (plang), papan informasi sebagaimana yang sudah diamanatkan
dalam UU No
14 tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi
Publik.
Sejumlah
awak media yang tergabung dalam Forum Wartawan (FORWA) Pulau Rupat menyaayangkan, kegiatan
tersebut berlangsung tanpa
ada kelihatan seperti tiada pengawasan dari pihak dinas terkait.
Berdasarkan
informasi yang di peroleh Ketua RW
Dusun
Dua
(2) Zaitol mengatakan kalau dirinya sebatas pengawasan
dari desa guna
tentukan titik pelancaran air pada penggalian. ”Saya mengawasi di lapangan guna
mengawasi agar tali air benar-benar mengalir lancar, dan tepat pada pengalirannya
ke muara parit atau sungai. “”ujar
dia (25/11/2019).
Dia
juga berkali-kali menuturkan kalau dia sebatas mengawasi selaku ketua RW. Dalam
tujuannya agar dalam berlanjut nya proses perkerjaan tersebut, pihak operator beko (excavator) tidak
memakan batas lokasi lahan tanah masyarakat. “ Jika mau lebih jelas, tanya lansung ke
operator beko. Juga
kegiatan tersebut bukan sumber dana desa “tukasnya tampak emosi.
Keterangan
diperoleh dari pekerja., bahwa operator
beko
(excavator) selaku penggarap dari oknum perusahaan senyalir bos mereka adalah Putra bosnya. Lalu
menghubungi bersangkutan (Putra). “Bosnya Pak Putra” ujar dia sembari menghungi Putra. Namun
sayangnya, konfirmasi yang dilakukan tidak berjalan baik, suara
alat berat excavator (beco), dalam keadaan tegangan tinggi sehingga konpirmasi
pun terganggu....
(SUPRAPTO)***
0 Comments