Pangandaran LHI
Komoditasb kapulaga di Pangandaran mempunyai kualitas bagus
dengan ciri khas tersendiri sehingga sudah mampu memasarkan ke luar kota.
Ketua Asosiasi Petani Kapulaga Indonesia Pangandaran Kunkun Herawanto mengatakan jumlah
petani kapolaga di kabupaten Pangandaran sekitar 6000 Kepala keluarga dan sudah
tersebar di 46 desa di 9 kecamatan.“Mereka terbagi menjadi 123 kelompok dan
anggotanya sudah sampai ribuan,” jelasnya, Selasa (29/10).
Menurut Kunkun ,bahwa kapulaga merupakan komoditas
pertanian yang sudah meenghidupi banyak orang di Kabupaten Pangadaran. Pasarnya
masih terbuka luas, nilai ekonominya cukup tinggi, sementara biaya produksinya
cukup rendah.
Kunkun menambahkan, ada satu kecamatan dari 10 kecamatan di
kabupaten Pangandaran yang di anggap susah untuk mengembangkan budidaya tanaman
kapolaga, daerah tersebut adalah Mangunjaya.
Daerah Mangunjaya ini sulit untuk di tanami kapolaga karena suhu
udaranya panas, sementara tanaman kapolaga membutuhkan udara sejuk.
Bibit kapulaga yang ada di Pangandaran sudah dikembangkan sejak
2008 dan untuk kualitasnya sendiri merupakan bibit unggul.Tanaman Kapulaga
sendiri, sebagai tanaman obat dan rempah-rempa, sangat banyak manfaatnya.
Bahkan, menurut dia, perusahaan besar seperti PT.
Sidomuncul saja, rutin menggunakan Kapulaga sebagai bahan pembuat jamu.Kedepanya,
lanjut dia, para petani Kapulaga di Pangandaran diharapkan bisa lebih mandiri
dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan berbasis pedesaan.“Tentunya
diharapkan, para petani bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah, agar kedepan
bisa lebih mandiri, terangnya.(AGUS.S)***
0 Comments