Kota
Dumai, LHI
Asosiasi BP-SPAMS (Badan Pengelola-Sarana
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi)
"Harmony" Kota Dumai terus melakukan monitoring, pemantauan,
pendampingan serta sosialisasi kepada seluruh pemanfaat air sumur bor arthesis
(sumur dalam) yang dibangun oleh pemerintah khususnya program PAMSIMAS (Penyediaan
Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat).
Ketua Asosiasi
BP-SPAMS "Harmony" Kota Dumai Firman
SP menyambut baik atas keberhasilan program PAMSIMAS yang dilaksanakan oleh
5 (lima) BP-SPAMS yang tersebar di 4 (empat) kecamatan saat ditemui di lokasi
pada hari Minggu (29/09/19) siang.
Firman menjelaskan,
Asosiasi BP-SPAMS "Harmony" dibentuk pada bulan Oktober 2016 lalu
yang saat ini bertugas mendampingi 13 BP-SPAMS dan 14 kelurahan pasca program
PAMSIMAS."Ada tiga kriteria atau status program PAMSIMAS yang kita hadapi
dan yang sedang di kerjakan oleh BP-SPAM. Pertama status merah yang artinya
sumur bor arthesis (sumur dalam) sudah berhasil mengeluarkan air namun belum
dimanfaatkan. Yang kedua status kuning atau setengah berjalan yang artinya sumur
bor arthesis (sumur dalam) tersebut airnya sudah ada namun belum sepenuhnya
dialirkan kepada masyarakat. Dan yang ketiga adalah status hijau dimana
masyarakat sudah bisa langsung memanfaatkan air sumur bor arthesis (sumur
dalam) tersebut dengan menggunakan instalasi pipa ke rumah-rumah warga yang
terpasang meteran air sebagai tolak ukur pemakaian dengan biaya Rp. 10.000,-
per kubik ditambah biaya beban Rp. 10.000,- per bulan.
Untuk saat ini,
program PAMSIMAS yang dibangun dengan anggaran pemerintah pusat pada tahun 2014
dan 2015 tersebut sudah berhasil dilaksanakan di 2 (dua) kelurahan yang ada di
kecamatan Dumai Selatan dengan kriteria status hijau yaitu BP-SPAMS "Jaya
Bersama" di kelurahan Bukit Timah perumahan Dumai Baru dengan SR
(sambungan rumah) sebanyak 65 keluarga. Dan satu lagi adalah BP-SPAMS
"Mekar Maju" di kelurahan Mekar Sari dengan SR (sambungan rumah)
sebanyak 87 keluarga, kata Firman.
Selain itu, ada juga
yang berstatus hijau di 3 (tiga) kecamatan lain yaitu BP-SPAMS
"Ar-Rasyid" di kelurahan Rimba Sekampung kecamatan Dumai Kota dengan
SR (sambungan rumah) sebanyak 40 keluarga. Kedua BP-SPAMS "Darul
Mandiri" kelurahan STDI kecamatan Dumai Barat dengan SR 23 keluarga. Dan
yang ketiga adalah BP-SPAMS "Lubuk Tirta" kelurahan Lubuk Gaung
Kecamatan Sungai Sembilan dengan SR 42 keluarga, kata Firman menambahkan.
"Semoga tahun
ini (2019.red) dapat terlaksana setelah kemarin melakukan survey di 2 (dua)
titik. Dua titik itu berada di kelurahan Pangkalan Sesai kecamatan Dumai Barat
dan kelurahan Gurun Panjang di kecamatan Bukit Kapur. Untuk BP-SPAMS yang masih
berstatus merah semoha bisa berubah menjadi kuning. Begitu juga BP-SPAMS uang
berstatus kuning juga bisa meningkat menjadi hijau dengan kapasitas debit air
mencapai 1,7 liter per detik", harap ketua Asosiasi BP-SPAMS Harmony.
Ditambahkan Firman,
dari 5 (lima) BP-SPAMS yang berstatus hijau di 4 (empat) kecamatan tersebut,
saat ini sudah mengajukan penambahan atau peningkatan fasilitas fisik ke APBD
(Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) propinsi Riau melalui ROMS.4 agar
program PAMSIMAS bisa berhasil. Dan semoga pemerintah kota Dumai tetap selalu
mendukung dan menganggarkan dana program PAMSIMAS setiap tahunnya untuk
mempercepat penyediaan air bersih untuk masyarakat. (S Nst)
0 Comments