Sukabumi, LHI
Ketua Umum LPKDN
Kab.Sukabumi Yopie Sulaeman didamping anggota DPD Kab.Sukabumi bersama
Arif salah satu warga Desa Babakan
Jaya Kec.Parungkuda-Sukabumi mengunjungi gubug reot yang ditempati Deden salah satu warga
kec.cidahu yang memiliki satu kemampuan
berpikir dan karya besar .
Deden sehari hari kerjaannya hanya
bersih bersih kebun milik orang yang saat ini menjadi tempat tinggalnya ,ada
yang perlu kita cermati yang keluar dari pola pikirnya dan menjadi sebuah bibit
cikal bakal kemajuan tekhnologi kedepan.
‘’Sengaja saya bersama anggota LPKDN
DPD Kab.Sukabumi datang ke rumah Deden , untuk dapat memastikan rumor yang
beredar adanya seorang penemu pembangkit listrik tenaga angin dan ingin tahu
seperti apa cara pengerjaan ya. Namun ternyata saat saya datang sangat amat
terkejut, dalam kondisi keberadaan nya yang sangat miris. Deden ini mampu
menemukan sebuah temuan yang tidak semua orang ,sekalipun professor mampu
menemukan karya ini , pembangkit listrik tenaga angin yang dia ciptakan. Saat ini mungkin dianggap
sebuah kekonyolan, sehinggga pemeritahan di tingkat desa dan kecamatan tidak
menanggapi dengan serius, sehingga temuan yang masih mentah ini ditantang untuk
membuktikan hasilnya saja tanpa diberikan satu pun bantuan kebutuhannya,’’
ungkap Yopie Sulaeman, Ketua Umum LPKDN,senin
. 01/07/2019.
‘’Sebuah temuan yang sudah di rancang
dan dipersiapkan menggunakan alat yang sangat amat sederhana ini perlu ditindak
lanjuti oleh pemerintah daerah , karena alat yang saat ini menjadi cikal bakal
pengantar listik dengan menggunakan angin
semua peralatannya hanyalah rangkaian rongsokan rongsokan yang dia beli
dan dia rangkai,dan ini belum permanen ,’’jelas Yopi.
Alat tersebut saat ini memang hanya
sebuah peti dan rangkaian penggerak saja belum dapat di nikmati karna ada
beberapa peralatan yang tidak sanggup Deden beli. “ Saat ini saya butuh
peralatan tersebut .Untuk membuat alat yang saya buat ini semakin dapat
terlihat hasil nyadan juga di rasakan manpaat nya oleh masyarakat luas ,ada
satu kendala untuk sampai kesan yaitu tentang bagaimana cara mengoptimalkan peralatan ini hingga dapat di
rasakan masyarakat luas,Beberapa alat ini lah yang jadi hambatan saya,
sementara harga peralatan tersebut cukup lumayan besar untuk golongan seperti saya ini. Sementara makan saja saya
di kasih sama orang lain,apalagi beli alat yang puluhan juta itu saya gak
sanggup,’’ papar Deden (52 th).
“ Saya ingin karya saya dan temuan
saya ini pertama kali yang menggunakan adalah pemerintah daerah Kab.Sukabumi
bukan swasta atau lainnya, makanya saya
sangat berharap kepada pemerintah daerah Kab.Sukabumi khusus nya dapat membantu
akan apa yang saya butuhkan. Saya tidak minta dibuatkan rumah untuk tempat
tinggal saya, saya pun tidak minta bantuan kebutuhan sehari hari saya ,walau
keadaan saya seperti ini, saya punya keyakinan semua sudah ada jalannya masing
masing, Jadi, yang saya butuh kan saat ini adalah bantuan pemeritah untuk dapat
memberikan solusi menjadikan temuan ini dapat di manpaat kan dan di nikmati
oleh semua masyarakat luas khusus nya masyarakat kab Sukabumi,” tegas Deden,
saat team media mempertanyak lebih jauh
tentang temuan nya.
Sementara Arif warga yang juga ikut datang ke lokasi gubug
tempat tinggal deden membenar kan keadaan deden sehari hari tinggal di sini,dan bukan menyepi atau
merenung di gubug nya ini,tapi Deden menetap di sana .“Saya panggilnya Abah Deden ,abah tinggal di gubug ini seorang diri.
Dia bukan menyepi tapi memang tinggalnya
di sini. Saya kagum sama abah dalam posisi seperti ini dia masih memikirkan
masa depan negeri ini. Dengan keberadaannya,
dia dapat menciptakan sebuah alat pembangkit listrik tenaga angin.Walau kita
tahu saat ini belum dapat di buktikan, namun apa salah nya sih kalau pemerintah
daerah khusus nya desa,kecamatan atau kabupaten mau memberikan solusi, dan
kesempatan membukti kan temuan ini, kalau di tuntut untuk pembuktiannya ya mau
bagai mana dia tidak bisa buktikan ,karena kurangnya kebutuhan alat penunjang
nya, di sinilah saat nya pemeritahan harus jeli untuk menyikapi dan memberikan
bantuan kebutuhan yang dia butuhkan untuk kepentingan masyarakat luas, bukan
kah sebuah temuan harus di upayakan untuk membuktikan hasil nya, ‘’ papar Arif.
‘’ Saya hanya berharap pemerintah
daerah mau mebuka mata untuk menindak lanjuti kebutuhan peralatan si penemu
pembangkit listrik tenaga angin ini, tanah tentu nya hasil nya nanti bukan
untuk saya pribadi tapi untuk masyarakat luas,’’pinta Arief. .(YP)***
0 Comments